Tes darah adalah metode utama untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh seseorang. Dengan mengambil sampel darah, laboratorium dapat mengukur konsentrasi 25-hidroksivitamin D, yang merupakan indikator utama status vitamin D. Hasil tes ini membantu dokter menilai apakah pasien mengalami kekurangan, cukup, atau berlebihan vitamin D.
Selain itu, tes darah juga membantu menentukan kebutuhan suplemen atau perubahan pola makan yang tepat. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka kekurangan vitamin D karena gejalanya seringkali samar, seperti kelelahan atau nyeri ringan pada tulang. Dengan tes darah, ketidakpastian ini dapat diatasi.
Dokter biasanya merekomendasikan tes darah untuk orang dengan faktor risiko tertentu, termasuk mereka yang jarang terpapar sinar matahari atau memiliki masalah kesehatan tertentu. Penting juga untuk melakukan evaluasi secara berkala agar kadar vitamin D tetap stabil. Pengetahuan ini memungkinkan pencegahan komplikasi yang terkait dengan kekurangan vitamin D, seperti osteoporosis atau gangguan kekebalan tubuh.